WELCOME TO HERU BLOGG

Semua arsip-arsip yang terdapat dalam blogg saya dapat bermanfaat bagi para pembacanya
Heru Olycia Ananda. Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

RSS
Post Icon

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Kota

Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit, masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan lain sebagainya.

Syarat menjadi Masyarakat

1.      Harus terdapat banyak Individu
2.      Telah tinggal lama 

Di dalam masyarakat terbagi menjadi 2 bagian masyarakat yaitu masyarakat pedesaan yang berarti orang orang yang tinggal di suatu daerah dan membangun wilayahnya sendiri dengan cara gotong royong, di dalam masyarakat pedesaan masih menganut sistem musyawarah sehingga semua kegiatan diatur oleh masyarakat desa itu sendiri, dan yang kedua adalahmasyarakat perkotaan yang berarti orang atau pendatang yang tinggal di kota kota besar untuk mencari pekerjaan dan kemudian tinggal disana, biasanya di kota besar, nilai nilai kebersamaan telah memudar bahkan bisa saja hilang, Hal ini di karenakan orang orang kota memikirkan dirinya sendiri tanpa peduli dengan daerah sekitarnya.

Pengertian Masyarakat Perkotaan

Masyarakat kota sering disebut urban comunity.Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1.      Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan kehidupan keagamaan di desa.
2.      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
3.      Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.      Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak dibandingkan masyarakat desa.
5.      Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6.      Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting,untuk mengejar kebutuhan individu.
7.      Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota,sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.



2 Tipe masyarakat

Jika dilihat dari sudut antropologinya, kita dapat mengenal 2 tipe masyarakat, yaitu:
1. Masyarakat kecil/belum kompleks.Kompleks disini dapat kita artikan dala aspek
pembagian kerja juga struktur masyarakatnya yang belum rumit.
2. Masyarakat kompleks, dimana dalam aspek teknologi, struktur masyarakat pengetahuan juga segala bdang yang lebih maju.

Perbedaan antara desa dan kota

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.

Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:

1.  Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.

2.  Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja .

3.   Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :

1.      jumlah dan kepadatan penduduk
2.      lingkungan hidup
3.      mata pencaharian
4.      corak kehidupan sosial
5.      stratifiksi sosial
6.      mobilitas sosial
7.      pola interaksi sosial
8.      solidaritas sosial
9.      kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

Hubungan Desa-kota, hubungan pedesaan-perkotaan.

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan.

Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.

Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.

Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti:

(i)   Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;

(ii)  Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru    sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;

(iii) Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;

(iv) Ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.

Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a). Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).

b) Sebab-sebab Urbanisasi
1.) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap     dikota (pull factors).
Aspek Positif dan Negatif
Lingkungan kota mengandung 5 unsur yaitu :
1) wisma
2) karya
3) marga
4) suka
5) penyempurnaan
Kelima unsur ini kemudian dirinci dlm perencanaan suatu kota tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan yg spesifik untuk kota tersebut dimasa yg akan datang.

Rumusan pengembangan kota :
-menekan angka kelahiran
-mengalihkan pusat pembangunann pabrik ke pinggir kota
-membendung urbanisasi
-mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
-meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa yg ada di sekitar kota
-transmigrasi bagi warga miskin dan tidak mempunyai pekerjaan

Fungsi External Kota

1.      Sebagai pusat pemukiman penduduk
2.      Sebagai pusat kegiatan ekonomi
3.      Sebagai pusat kegiatan sosial budaya
4.      Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintah serta tempat kedudukan pemimpin pemerintahan.

Pengertian Desa

Yang dimaksud dengan dengan menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut :
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.

Menurut Bintaro,desa merupakan suatu perwujudan atau kesatuan geografi,sosial,politik,ekonomi dan kulotur yang terdapat di tempat itu (suatu daerah),dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

Menurut Paul H.Landis,desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.Dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1.      Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2.      Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
3.      Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim,keadaan alam,kekayaan alam,sedangkan pekerja yang bukan agraris bersifat sambilan.

Ciri ciri Masyarakat Pedesaan 

1.    Sangat menghormati orang yang lebih tua
2.    Masih mau bertindak bersama dalam satu kelompok
3.    Saling memperat pesaudaraan dan kekeluargaan
4.    Bersifat Homogen ( sama )
5.    Masih memegang teguh Kebudayaan Leluhur

Sifat dan Hakekat Masyarakat Pedesaan
Masyarakat desa dinilai oleh org kota sbg masyarakat damai, harmonis, dan tenang.

Sifatnya rata-rata petani disana seorang yang pekerja keras, selalu bekerja sama / gotong-royong dalammembantu sesamanya

Gejala Masyarakat Pedesaan

- merasa kehidupan tidak maju

- ingin merasakan kehidupan di kota

Sistem Nilai Budaya Petani di Indonesia
- petani menganggap hidupnya itu sbg suatu hal yg buruk

 
- mereka beranggapan bahwa org bekerja itu untuk hidup

 
- mereka berorientasi pd masa kini kurang memperhatikan ms depan

 
- mereka menganggap alam itu tdk menakutkan jk terjadi bencana

 
- dan untuk menghadapi alam mereka cukup bekerja sama

Unsur-unsur Desa
- daerah

 
- penduduk

 
- corak kehidupan

 
- unsur gotong royong

Fungsi Desa
- fungsi desa dlm hubungannya dengan kota

 
- sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja

 
- dan segi kegiatan, kerja desa dpt merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri,desa nelayan.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar