Pengertian ISD
ISD adalah pengetahuan yang menelaah masalahsosial dari berbagai ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu seperti ekonomo,geografi,antropologi dan psikologi.ISD bukan gabungan ilmu-ilmu sosial yang dipadukan.
ISD bukan disiplin ilmu tersendiri karena ISD tidak mempunyai obyek metode ilmiah tersendiri.
Tujuan ISD
Memahami dan menyadari adanya kenyataan sosial didalam masyarakat.
peka terhadap masalah sosial serta tanggap dalam penanggulanganya.
menyadari masalah sosial bersifat kompleks.
ISD dan IPS memiliki persamaan dan perbedaan
Persamaan
Merupakan bahan studi untuk kepentinga pendidikan.
keduanya dalam disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Perbedaan
ISD diberikan di PT sedang IPS diberikan di sekolah dasar dan lanjutan.
ISD merupakan satu mata kuliah tunggal sedang IPS merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran.
keduanya mempunyai materi terdiri dari kenyataan dan masalah social.
Ruang lingkup ISD
-Kegiatan sosial dalam masyarakat.
-Konsep atau pengertian tentang kenyataan sosial.
-Masalah yang timbul dalam masyarakat.
Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi.Begitu seorang bayi dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan kedua orang tuanya, kakak-kakaknya, dan mungkin dengan saudara dekat lainnya.
Sebagai anggota keluarga yg baru di lahirkan, ia sangat tergantung pada perlindungan dan bantuan anggota-anggota keluarganya. Proses sosialisasi awal ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yg diajarkan oleh orang-orang dekat sekitar lingkungan keluarganya, seperti belajar makan, berbicara, berjalan, hingga belajar bertindak dan berperilaku.
Dalam keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yg benar melalui penanaman disiplin sehingga membentuk kepribadian yg baik bagi si anak.
Oleh karena itu, orang tua sangat berperan untuk :
1. selalu dekat dengan anak-anaknya,
2. memberi pengawasan dan pengendalian yg wajar,sehingga jiwa anak tidak merasa tertekan,
3. mendorong agar anak dapat membedakan antara benar dan salah,baik dan buruk,pantas dan tidak pantas dan sebagainya,
4. ibu dan ayah dapat membawakan peran sebagai orang tua yg baik serta menghindarkan perbuatan dan perlakuan buruk serta keliru di hadapan anak-anaknya,dan
5. menasihati anak-anaknya jika melakukan kesalahan serta menunjukkan dan mengarahkan mereka ke jalan yg benar
Apabila terjadi suatu kondisi yg berlainan dengan hal di atas, maka anak-anak akan mengalami kekecewaan.kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1. orang tua kurang memperhatikan anak-anaknya,terlalu sibuk dengan kepentingan-kepentingannya,sehingga anak merasa diabaikan,hubungan anak dengan orang tua menjadi jauh,padahal anak sangat memerlukan kasih saying mereka, dan
2. Orang tua terlalu memksakan kehendak dan gagasannya kepada anak sehingga sang anak menjadi tertekan jiwanya.
Dalam lingkungan keluarga kita mengenal dua macam pola sosialisai, yaitu dengan cara represif (repressive socialization) yg mengutamakan adanya ketaatan anak pada orang tua dan cara partisipasi (participatory socialization) yg mengutamakan adanya partisipasi dari anak.
1. Sosialisasi represif (repressive socialization) antara lain:
a. menghukum perilaku yg keliru,
b. hukuman dan imbalan material
c. kepatuhan anak.
2. Sosialisasi partisipasi (participatory socialization) antara lain:
a. Otonomi anak
b. Komunikasi sebagai interaksi
c. Komunikasi verbal.
0 komentar:
Posting Komentar