Social network atau
yang lazim dikenal sebagai jejaring sosial kini telah berkembang dan menajdi
trend atau gaya hidup manusia modern. Tua dan muda masing-masing mempunyai cara
tersendiri memanfaatkan fasilitas ini. Sebuah kemajuan dunia teknologi menembus
batas ruang dan waktu. Bahkan, situs jejaring sosial kini telah menjadi tolak
ukur strata sosial seseorang yang menjadikan hal ini wajib dimiliki oleh setiap
orang. Pria, wanita, professor, doctor, mahasiswa, siswa, bahkan anak sekolah
dasar sekalipun.
Perkembangan dan terobosan dalam dunia
komunikasi yang terus berkembang ini telah menciptakan pengaruh yang sangat
besar bagi perkembangan sosial dan peradaban manusia. Keberadaan situs-situs
jejaring sosial menimbulkan pengaruh yang berbeda-beda terhadap penggunanya.
Ada efek positif, ada pula efek negatifnya. Tinggal bagaimana pengguna jejaring
sosial memanfaatkan dan mengelola kebutuhannya terhadap jejaring sosial ini.
Beberapa efek positif yang dihasilkan oleh situs jejaring sosial
adalah:
* Sebagai media penyebaran informasi
Informasi yang up to date sangat mudah
menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit
setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut. Ini sangatlah
bermanfaat bagi kita sebagai manusia yang hidup di era digital seperti sekarang
ini. Cakrawala dunia serasa berada dalam sentuhan jari kita.
* Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial
Mengasah keterampilan teknis dan sosial
merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar bisa bertahan hidup dan berada
dalam neraca persaingan diera modern seperti sekarang ini. Hal ini sangatlah
penting, tidak ada batasan usia, semua orang butuh untuk berkembang.
* Memperluas jaringan pertemanan
Dengan menggunakan jejaring sosial, kita
bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal
sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk
menambah wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas daerah
masing-masing, dll. Hal ini dapat pula mengasah kemampuan berbahasa seseorang.
Misalnya, belajar bahasa inggris dengan memanfaatkan fasilitas call atau video
call yang disediakan di situs jejaring sosial.
Namun, dibalik pengaruh positif yang
ditimbulkan, terdapat pula efek negatif. Diantaranya:
* Kejahatan dunia maya (cyber crime)
Seiring berkembangnya teknologi,
berkembang pula kejahatan. Didunia internet, kejahatan dikenal dengan nama
cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya, carding,
hacking, cracking, phising, dan spamming.
* Melemahkan dan menurunkan sensitifitas
Penurunan sensitifitas yang dimaksud
disini adalah menurunnya tingkat simpati dan empati seseorang terhadap dunia
nyata. Dengan jejaring sosial, seseorang cenderung melupakan dunia nyata dan
tenggelam didalam dunia maya. Merenggangkan dan mengabaikan sesuatu yang
terjadi disekitarnya dan lebih memilih untuk memperhatikan sesuatu yang terjadi
didunia maya.
* Menyebabkan
penyakit maag
# jejering sosial
Kecanduan jejaring sosial ditandai dengan menjamurnya warnet (warung internet) dan warkop free wi-fi. Ini merupakan sebuah kemajuan telak yang dialami masyarakat kita tetapi disisi lain, kemajuan tersebut berdampak nyata pada kondisi kesehatan seseorang. Orang yang berlama-lama didepan komputer cenderung lupa makan. Tentunya hal ini akan menyebabkan penyakit serius. Penyakit yang paling sering dijumpai pada orang-orang yang kecanduan internet adalah sakit maag. Untung saja ada promag yang melindungi dan dapat menormalkan kembali produksi asam lambung yang berlebihan. Promag merupakan pilihan yang tepat untuk dikonsumsi. Harga murah, mudah didapat, dan kecepatannya dalam mengatasi sakit maag merupakan keuntungan bagi pecandu internet yang haus akan informasi. Promag tentunya akan melancarkan kembali aktivitas browsing anda dan pekerjaan yang anda tekuni melalui internet.
Dunia telah berubah dan akan terus berubah, jarak antar daerah bahkan antar Negara telah semakin dekat. Beberapa puluh tahun lalu kita sempat takjub dengan televisi yang bisa membagi informasi gambar bergerak ke seluruh pelosok negri. Kini zaman telah berubah setiap orang bisa berbagi gambar bergerak kepada yang lainya, setiap orang bisa berbicara dan saling melihat lawan bicaranya secara langsung dimanapun ia berada.
# jejering sosial
Kecanduan jejaring sosial ditandai dengan menjamurnya warnet (warung internet) dan warkop free wi-fi. Ini merupakan sebuah kemajuan telak yang dialami masyarakat kita tetapi disisi lain, kemajuan tersebut berdampak nyata pada kondisi kesehatan seseorang. Orang yang berlama-lama didepan komputer cenderung lupa makan. Tentunya hal ini akan menyebabkan penyakit serius. Penyakit yang paling sering dijumpai pada orang-orang yang kecanduan internet adalah sakit maag. Untung saja ada promag yang melindungi dan dapat menormalkan kembali produksi asam lambung yang berlebihan. Promag merupakan pilihan yang tepat untuk dikonsumsi. Harga murah, mudah didapat, dan kecepatannya dalam mengatasi sakit maag merupakan keuntungan bagi pecandu internet yang haus akan informasi. Promag tentunya akan melancarkan kembali aktivitas browsing anda dan pekerjaan yang anda tekuni melalui internet.
Dunia telah berubah dan akan terus berubah, jarak antar daerah bahkan antar Negara telah semakin dekat. Beberapa puluh tahun lalu kita sempat takjub dengan televisi yang bisa membagi informasi gambar bergerak ke seluruh pelosok negri. Kini zaman telah berubah setiap orang bisa berbagi gambar bergerak kepada yang lainya, setiap orang bisa berbicara dan saling melihat lawan bicaranya secara langsung dimanapun ia berada.
Teknologi informasi yang berbasis internet
telah berkembang pesat di indnesia, produk berbasis internet yang paling di
gemari saat ini adalah situs jejaring social berupa facebook dan twitter.
Dengan layanan situs jejaring sosial ini kita dapat berkomunikasi dengan
teman-teman baru maupun lama dari belahan dunia manapun.
Arus perkenbangan teknologi ini
bagaimanapun tak akan bisa kita bendung, sebagian besar anak dan remaja saatini
telah familiar dengan berbagai situs jejaring sosial tersebut, tidak saja anak
dan remaja kota, bahkan anak-anak di pedesaanpun kin telah berangsur-angsur
mulai menggunakan jejaring sosial tersebut.
Berkembang pesatnya situs jejaring sosial
tersebut tentu saja punya dampak positif dan juga negatif, oleh karena itu
pentig untuk di buat suatu sistim pengawasan dan bimbingan bagi mereka agar
dampak negatifnya dapat di hindari dan dampak positifnya semakin di rasakan.
Tugas mengawasi dan membimbingg itu tentu
saja bukan tugas guru di sekolah semata, orang tualah yang seharusnya berperan
dalam pengasan dan bimbingan bagi anak-anaknya.
Untuk pedoman pengawan tersebut tentu saja
para orang tua dan para anak dan remaja itu sendiri mengetahui apa saja dampak
positif dan negatif situs jejaring sosial tersebut. Untuk itu di bawah ini akan
saya sebutkan beberapa dampak negatif dan positif pemanfaatan situs jejaring
social tersebut yang saya kutip dari buku internet sehat terbitan bareng
KEMKOINFO dan ICT WACTCH.
A .Dampak positif jejaring soial
1. Anak dan remaja dapat belajar
mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan di era
digital seperti sekarang ini. Meraka akan belajar bagaimana cara
beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan pertemanan.
2. Memperluas jaringan pertemanan, anak
dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh
dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara
langsung.
3. Anak dan remaja akan termotivasi untuk
belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara
online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama
lain.
4. Situs jejaring social membuat anak dan
remaja menjadi lebih besahabat, perhatian, dan empati, misalnya member
perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan
status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu
secara fisik.
B. Dampak Negatif jejaring sosial
1. Anak dan remaja menjadi malas belajar
berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu.
Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang
seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada
suara, menjadi berkurang.
2. Situs jejaring social akan membuat anak
dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan
lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet.
Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan
ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin
sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata.
Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam
hal ejaan dan tata bahasa.
4. Situs jejaring social adalah lahan subur bagi predator untuk
melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru di kenal
anak kita di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.
Dampak Positif dan Negatif Jejaring Sosial Bagi Anak dan Remaja
Dampak Positif dan Negatif Jejaring Sosial Bagi Anak dan Remaja
Situs jejaring sosial yang marak
belakangan ini seperti facebook, twitter dan google plus adalah produk-produk
teknologi yang kini sedang digemari banyak kalangan termasuk anak-anak dan
remaja. Dengan layanan ini kita dapat berkomunikasi dengan teman lama,
memperluas jaringan pertemanan, ataupun sekedar mengetahui keadaan atau status
teman atau kerabat.
Di sinilah pentingnya peranan semua pihak baik orang tua,
institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi anak, remaja
dan muridnya, khususnya bagai yang masih dibawah umur untuk membekali mereka
menghadapi perkembangan teknologi. Kita seharusnya memberikan edukasi kepada
anak tentang bagaimana menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat untuk
digunakan semaksimal mungkin untuk kegiatan positif. Jejaring sosial juga
mempunyai dampak yang positif dan juga dampak negatif.
# Dampak positif jejaring sosial :
1. Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan ketrampilan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
2. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial ini anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
3. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
4. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
#Dampak negatif
jejaring sosial :
1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasapun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya.
2. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.
1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasapun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya.
2. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.
3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa
di situs jejaring sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan
antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.
4. Situs jejaring sosial adalah lahanyang subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru kita dikenal anak kita di internet menggunakan jati diri yang sesungguhnya atau tidak.
4. Situs jejaring sosial adalah lahanyang subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru kita dikenal anak kita di internet menggunakan jati diri yang sesungguhnya atau tidak.
Dampak Jejaring Sosial
alirahman
alirahman
Para pengguna internet di Indonesia
ternyata banyak yang mengaku belum sadar akan dampak negatif situs jejaring
sosial semacam Facebook. Mereka hanya melihat Facebook dari sisi manfaatnya
saja.
Demikian hasil survei yang dilakukan
Masyarakat Internet Indonesia (Master). Survei menggunakan kuesioner, baik
wawancara langsung maupun melalui internet (email dan jejaring sosial) dari 5
Januari hingga 5 Maret 2010 di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta,
Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Denpasar dan Batam.
Menurut Koordinator Master, Heru S, dari
survei yang dilakukan ada 1000 jawaban responden yang terkumpul. Berdasar
survei dengan tingkat kepercayaan 95%, sampling error +/- 3,3% ini, mayoritas
pengguna internet (91%) terhubung ke situs jejaring sosial dan menganggap bahwa
jejaring sosial bermanfaat.
Tidak mengherankan jika situs jejaring
sosial seperti Facebook menjadi situs yang paling sering dikunjungi pengguna
internet Indonesia (21%).
Mayoritas pengakses jejaring sosial lebih
menyukai Facebook (73%) dibanding Twitter. Menurut Heru, responden menganggap
Facebook menarik karena bisa menghubungkan pertemanan (19%), menggalang people
power atau kekuatan massa (19%), serta dapat membaca status (18%), yang
kemudian bisa dikomentari (16%).
“Namun, pengguna jaringan sosial mayoritas
belum sadar dan tidak sadar (total 58%) akan dampak negatif jejaring sosial,”
jelas Heru kepada detikINET melalui surat elektronik, Senin (29/3/2010).
Dari hasil survei didapat pula bahwa
pengguna internet mayoritas menggunakan layanan internet untuk pertemanan
(31%), mencari informasi (27%) dan membaca berita (15%).
Mayoritas pengguna Facebook mendapatkan
teman baru setelah bergabung di Facebook, kemudian melakukan reuni dengan
teman-teman lama, serta bergabung dalam aktivitas gerakan sosial berbasis
jejaring sosial.
Para pengguna internet yang disurvei oleh
Master ini rata-rata mengeluarkan dana sebesar Rp 200 ribu hingga 500 ribu per
bulan untuk koneksi data internetnya.
Ternyata daripada seorang pria, bagi
wanita mengganti status di situs jejaring sosial bisa memicu mereka lebih
rentan stres. Karena mereka lebih cenderung berpikir keras agar status yang
mereka posting di situs jejaring sosial dapat dikomentari oleh banyak orang.
Sebuah survey di Australia menunjukkan, 69
persen dari 420 warga negara Australia mengatakan bahwa mereka berpikir keras
ketika mengganti status mereka.
Survei yang dilakukan oleh lembaga
penelitian Galaxy Australia itu, mengatakan, media jejaring sosial punya
kotribusi besar untuk pada tingkat stres penggunanya. Sebanyak 63 persen
korensponden meyakini bahwa media sosial mengamini hal tersebut.
Stres juga dialami 13 persen responden
yang hendak mengupdate status, demi terlihat cerdas di hadapan kawannya. “Ada
sedikit tekanan untuk memiliki status yang unik, membuat orang tertawa dan
menyukai status saya,” kata Nikkita Venville, Mahasiswi Fakultas Hukum La Trobe
Univesity, seperti yang dikutip dari indiantimes.com
Selain sibuk membuat status yang menarik,
responden juga merasa aneh jika tidak melihat pesan masuk di Facebook atau
membalas pesan secara teratur.
Bahkan jejaring sosial tersebut bisa
membuat seseorang menghabiskan begitu banyak waktu di depan komputer. Venville
mengatakan, bahkan dia meminta kakaknya untuk mengubah password Facebook
miliknya agar dia bisa belajar menghadapi ujian.
Menurut survei Nielsen Co dirilis pekan
ini, warga Amerika menghabiskan hampir seperempat waktu online mereka atau 23
persen untuk memposting komentar, gambar dan video di situs jaringan sosial
seperti Facebook dan Twitter.
Adapun game online menempati posisi kedua
sebesar 10 persen dan email turun derajat dengan 8,3 persen. Padahal tahun
lalu, mengencek email adalah kegiatan terbanyak kedua dalam dunia maya.
“Meskipun banyak hal yang bisa dilakukan
di web, tapi 40 persen pengguna internet mengakses tiga kategori layanan, yakni
jejaring sosial, permainan dan email,” kata analis Nielsen Dave Martin.